Kamis, 21 Juni 2012

Upaya Meningkatkan Pendidikan TK


Usaha meningkatkan kualitas TK merupakan hal yang senantiasa terus berkembang dalam dunia pendidikan TK. Banyak TK saling memperbaiki diri untuk meningkatkan kualitasnya dengan cara-cara yang sudah dikenal maupun dengan cara-cara inovatif. Perkembangan kualitas dan kuantitas TK dari tahun ke tahun cukup menggembirakan, yang dirasakan bagi orang tua dan masyarakat yang membutuhkan wadah pendidikan prasekolah khususnya bagi anak usia TK.
Ada beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan pedoman untuk meningkatkan kualitas TK. Hal ini berkaitan dengan berbagai aspek penyelenggaraan penidikan TK.
a.      Kurikulum
Kurikulum merupakan perangkat sebagai pegangan dan alat untuk mencapai tujuan TK. Masyarakat akan memilih tentang kurikulum yang berlaku di suatu TK. Meskipun ada kurikulum yang baku bagi TK. Pada TK-TK tertentu memiliki ciri khas yang manarik sesuai dengan cita-cita dari orang tua. Contohnya ada TK Islam, TK Kristen, TK Nasional, dan sebagainya. Disamping kurikulum yang baku, TK tersebut memiliki program tambahan yang menjadi daya tarik orang tua untuk memasukkan anaknya ke TK tersebut, misalnya ada tambahan belajar membaca Al Qur’an, marching band, komputer, dan lain-lain.
b.     Sarana dan Prasarana
TK yang berkualitas antara lain ditandai TK tersebut memiliki sarana dan prasarana lengkap. Sarana prasarana tersebut meliputi : gedung TK, halaman yang memenuhi syarat, sanitasi bersih, sikulasi udara baik dan cukup penerangan. Saat ini banyak TK telah dilantai keramik untuk menambah daya tarik TK yang bersih dan tidak kumuh.
c.     Pengaturan Pusat Kegiatan di dalam dan diluar
Sarana dan prasarana memang sangat vital di pendidikan TK. Faktor penunjang ini perlu didesain dalam tata ruang kegiatan bermain yang baik dan menarik. Untuk itu guru TK dituntut untuk berkreativitas sehingga suasana belajar tidak menjemukkan dari tahun ke tahun.
d.     Ketenagaan (guru)
Masyarakat menghendaki guru yang mengajar di TK tersebut berkualitas. Untuk itu jenjang pendidikan untuk guru TK disejajarkan dengan syarat minimal guru SD yaitu D2. Selain itu guru perlu memiliki banyak pengalaman pendidikan dan pelatihan. Saat ini jenjang pendidikan untuk guru TK telah ditingkatkan hingga S1.
e.      Kegiatan di TK
Kegiatan di TK yang menarik saat ini adalah kegiatan “calistung” (baca tulis hitung). Banyak pejabat pendidikan konservatif menganggap calingtung belum perlu diajarkan di TK. Akan tetapi pemikiran yang telah ketinggalan jaman ini sudah banyak ditinggalkan oleh lembaga pendidikan TK. Alasannya dari segi psikologi pendapat itu tidak ilmiah, selanjutnya anak akan lebih cepat menyerap ilmu pengetahuan, dan saat ini banyak SD yang mengharapkan lulusan TK minimal sudah bisa membaca.
Untuk itu banyak program yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan TK yang dilakukan secara khusus yaitu : berhitung sederhana, sempoa, membaca pada usia dini, dan komputer. Terbukti saat ini lebih banyak anak kecil bisa membaca cepat dan mendapatkan ilmu lebih awal.

Penerapan Fungsi-fungsi Baku Manajemen di TK


Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di TK dalam pembahasan ini menggunakan pendekatan sistem manajemen. Dalam penerapan pendekatan sistem manajemen ke dalam kehidupan bisnis dan manajemen terdapat 12 fungsi baku. Dua belas fungsi baku tersebut dimulai dari fungsi tertinggi yang terendah tingkat kepentingannya, yaitu fungsi inti manajemen. Dalam pembahasan ini hanya digunakan beberapa fungsi baku manajemen tersebut.
Berdasarkan atas beberapa uraian diatas, sehubungan dengan tujuan yakni meningkatkan kualitas pendidikan TK akan diuraikan analisis terhadap tujuan situasional atas tingkat kesiapan fungsi baku, antara lain :
1.     Fungsi Transasksi (FO)
Fungsi transaksi pada pelaksanaan pembelajaran di TK di Semarang adalah berupa proses belajar mengajar antara siswa dengan lembaga pendidikan dimaksud pada proses transaksi selama 2 tahun atau lebih untuk memenuhi kebutuhan siswa, khususnya sebagai peserta didik dalam proses pendidikan pada TK. Hal ini sangat tergantung pada fungsi pokok yakni fungsi transaksi yang berarti kesiapan dari actor-faktor yang terlibat pada fungsi transaksi, yaitu :
a.      Faktor internal terdiri atas : faktor produk yang dijual belikan. Faktor kesepakatan/kontrak, faktor guru  dan karyawan, faktor tenaga pengajar/ guru, faktor peralatan dan perbekalan, faktor uang, faktor program umum dan tindakan turun tangan.
b.     Faktor eksternal, terdiri atas : faktor konsumen atau pelanggan, faktor pemerintah, faktor alat pembayaran.    
2.     Fungsi perebutan pelanggan
Fungsi perebutan pelanggan pada fungsi menejemen pemasaran adalah merupakan fungsi penunjang dengan tingkat kepentingan satu tingkat lebih rendah dari pada fungsi transaksi.karena fungsi ini merupakan langkah untuk merekut calon murid/calon siswa yang akan mendaftar di lembaga ini sangat ditentukan oleh actor perebutan pelanggan. Tercapainya jumlah kontrak jual beli tergantung dari kesiapan fungsi perebutan pelanggan yang berarti merupakan kesiapan actor-faktor yang terlibat, antara lain :
a.      Faktor Internal : faktor produk yang dijual belikan, faktor pedoman pemasaran, faktor Guru dan Karyawan, faktor tenaga pengajar/guru, faktor peralatan dan perbekalan dan faktor uang.
b.     Faktor eksternal : faktor kosumen/pelanggan, dan faktor pemerintah.
3.     Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan fungsi penunjang dengan tingkat kepentingan satu tingkat lebih rendah dari pada fungsi transaksi, yang memberikan output berupa produk yang diperjual belikan.
Faktor-faktor yang terlibat pada penyelenggaraan fungsi produksi terdiri atas :
a.      Faktor Internal : faktor rencana produk, faktor rencana biaya, faktor pedoman pemasaran, faktor Guru dan karyawan, faktor peralatan dan perbengkelan, faktor uang, faktor program umum dan tindakan turun tangan.
b.     Faktor Eksternal : Untuk fungsi produksi tidak memiliki fungsi ekternal.
4.     Fungsi Manajemen Personalia
Fungsi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terlibat, antara lain :
a.      Faktor Internal, meliputi : faktor guru dan karyawan, faktor peralatan, faktor uang, faktor akuntansi, faktor program umum dan tindakan turun tangan.
b.     Faktor Eksternal, meliputi : masyarakat, lembaga pendidikan
5.     Fungsi Manajemen Peralatan dan Perbekalan
Fungsi manajemen peralatan dan perbengkelan merupakan fungsi umum yang memberikan output berupa penyelesaian administrasi dan pengadaan peralatan serta menyelenggarakan perbengkelan. Faktor-faktor yang terlibat termasuk :
a.      Fungsi Internal, terdiri atas : guru dan karyawan, peralatan dan perbengkelan, Akuntansi, Uang, dan program umum dan tindakan turun tangan.
b.     Faktor Eksternal, meliputi : Rekanan, Pelanggan   

PENDIDIKAN DI TAMAN KANAK-KANAK


A.   Pendahuluan
Taman Kanak-kanak merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dalam rangka system pendidikan nasional. Ruang lingkup tugasnya adalah melaksanakan pendidikan untuk anak usia 3-6 tahun. Anak pada usia TK akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohani yang cepat dibandingkan dengan masa sesudahnya. Pada masa tersebut sebagian besar kecerdasannya akan berkembang secara menyolok.

B.   Tujuan
Tujuan pendidikan TK adalah sesuai dengan pendidikan nasional yaitu mengembangkan dan membentuk watak serta pada bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)

C.   Murid TK
Jumlah murid TK untuk 1 kelas B paling banyak 20 orang, demikian pula kelas A paling banyak 20 orang. Dalam proses belajar mengajar, sarana dan sumber belajar sangat membantu anak guna mencapai tujuan. Namun dalam prakteknya, jumlah murid dalam kelas TK bisa mencapai 40 siswa atau lebih. Beberapa taman kanak-kanak yang sesuai dengan ketentuan tersebut adalah taman kanak-kanak yang kekurangan murid dan taman kanak-kanak yang memang membatasi muridnya untuk menjaga kualitas pendidikan.

D.   Ketenagaan TK
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0296 tahun 1978 tentang susunan organisasi dan tata kerja TK, yang bertugas di TK adalah : (a) Kepala TK, (b) petugas tata usaha, (c) guru-guru, (d) tenaga bimbingan dan penyuluhan.
Adapun tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :
a.      Kepala TK memimpin pelaksanaan pendidikan di TK
b.     Tata usaha bertugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga TK serta tugas-tugas lain yang dibebankan oleh Kepala TK
c.     Guru-guru bertugas memberikan pendidikan/pengajaran di TK dan Tugas-tugas lain dalam rangka melaksanakan pendidikan di TK
d.     Tenaga bimbingan dan penyuluhan bertugas memberikan bimbingan konseling kepada murid-murid TK

E.   Pengelolaan TK
Dalam rangka penyelengaraan pendidikan TK yang tertib dan teratur diadakan kegiatan peningktan kemampuan pengelolaan pendidikan bagi kepala dan guru TK. Peningkatan kemampuan tersebut berdampak positif terhadap efisiensi dan efektifitas pelaksanaan proses belajar mengajar. Dengan demikian diharapkan peningkatan kualitatif pendidikan TK akan dapat terwujud.
Proses kegiatan pendidikan di TK juga berjalan melalui tahap-tahap perencanaan. Pengorganisasian, pelaksanaan, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan. Dan proses ini harus dilalui agar pekerjaan dapat berhasil baik. Administrasi yang dilaksanakan di TK meliputi administrasi di bidang : (a) pengajaran/kurikulum, (b) kesiswaan, (c) kepegawaian (guru dan tata usaha, (d) keuangan, (e) perlengkapan/barang
Administrasi kesiswaan di TK merupakan salah satu usaha yang harus dilakukan dalam rangka kegiatan-kegiatan : (a) penerimaan siswa baru, (b) pengelompokan murid, (c) kehadiran dan ketidakhadiran siswa, (d) penilaian kemajuan siswa, (e) laporan kemajuan siswa, (f) bimbingan kepada siswa, (g) pelayanan kesehatan siswa, (h) mutasi siswa.
Administrasi perlengkapan juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan pengelolaan pendidikan TK secara keseluruhan. Adapun administrasi perlengkapan dapat diperinci dalam kegiatan : (a) perencanaan (kebutuhan dan biaya), (b) pengadaan, (c) penyimpanan, (d) penyaluran, (e) inventarisasi, (f) pemeliharaan, (g) penghapuan.

Minggu, 03 Juni 2012

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja



          Menurut Ravianto (1995:91), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja adalah sebagai berikut :
a.      Pendidikan , baik formal maupun informal, akan mendorong karyawan bertindak produktif.
b.      Keterampilan dalam bekerja dan memakai fasilitas kerja dengan baik.
c.      Disiplin kerja, yaitu sikap patuh, taat, dan sadar pada peraturan lembaga atau organisai
d.      Sikap dan etika kerja, yang menjadi pedoman dan pola perilaku karyawan/karyawan agar bersikap produktif dan mengerahkan kemampuan.
e.      Motivasi, yaitu dorongan kehendak yang mempengaruhi perilaku karyawan/karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya
f.        Gizi dan kesehatan yang baik dan akan meningkatkan semangat kerja karyawan/karyawan
g.      Tingkat penghasilan yang sesuai akan menimbulkan konsentrasi dan kemampuan yang dimiliki karyawan/karyawan.
h.      Jaminan sosial dapat meningkatkan pengabdian dan semangat kerja karyawan/karyawan
i.         Lingkungan kerja yang baik bagi kenyamanan bekerja
j.         Kemajuan dan ketepatan teknologi menyebabkan penyelesaian proses produksi /proses belajar mengajar tepat waktu, jumlah produksi lebih banyak dan bermutu , serta memperkecil pemborosan bahan sisa.
k.       Sarana produksi yang buruk akan memboroskan bahan baku
l.         Manajemen, yaitu system yang diterapkan atasan untuk mengelola dan mengendalikan bawahannya, sehingga mendorong bawahan bertindak produktif.
m.    Kesempatan untuk berprestasi akan memberi dorongan psikologis untuk meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan potensi yang dimilikinya.
Anoraga (1998:56) berpendapat bahwa tinggi rendahnya produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu : pekerjaan yang menarik, upah yang baik, keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan, penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan, lingkungan atau suasana kerja yang baik , promosi dan pengembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan organisasi/perusahaan, merasa terlibat dengan kegiatan-kegiatan organisasi, pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi, kesetiaan pimpinan/kepala perusahaan pada diri karyawan/karyawan dan disiplin kerja yang keras.
Di samping itu ada 4 (empat) bidang pekerjaan yang mempunyai dampak besar terhadap produktivitas,yaitu: (1) investasi mesin untuk menggantikan manusia, (2) upaya yang diarahkan pada penentuan dan penerapan metode kerja yang paling cocok, (3) usaha untuk menghilangkan praktek yang tidak produktif, yang biasanya menghambat peningkatan produktivitas, (4) metode personalia yang dapat digunakan oleh manejemen untuk memanfaatkan keterampilan yang dimiliki pekerja (Petra, 2002: 5)